Manusia adalah merupakan suatu organisme
yang tumbuh dan berkembang menurut cara-cara tertentu. Seorang guru
dapat mengajarkan sesuatu yang dikehendakinya. Anak-anak baru dapat
mempelajarinya dan mencernakannya, bila ia telah matang untuk bahan
pelajaran itu. Diketahui bahwa kepada anak-anak kelas satu Sekolah dasar
belum dapat diberikan teori-teori tentang listrik atau tatanegara,
karena mereka belum matang untuk itu.
Kesiapan anak untuk mempelajari sesuatu
selain ditentukan oleh kematangan atau taraf pertumbuhan batiniah,
tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan, yakni oleh
pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh anak tersebut. Dalam hal ini
orang tua atau guru dapat menciptakan situasi-situasi dan lingkungan
bagi anak yang dapat mempercepat atau membangkitkan kesiapannya untuk
mempelajari sesuatu.
Dalam hal belajar ini, tidak semua anak
sama. Anak-anak berbeda pengalaman dan kematangannya, sekalipun umurnya
sama. Perbedaan individual merupakan suatu prinsip yang harus dipikirkan
dalam pembinaan kurikulum maupun dalam kegiatan pembelajaran.
Memaksakan semua anak untuk mempelajari bahan yang sama tidak dapat
dipertahankan lagi saat ini. Karena itu, kurikulum maupun kegiatan
pembelajaran harus disusun dan didesain sedemikian bagus, sehingga
sedapat mungkin dapat disesuaikan dengan perbedaan individual, baik
mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Anak yang pandai harus diberi
kemungkinan menyelesaikan lebih banyak pelajaran daripada anak yang
kurang pandai dan anak-anak harus dapat mengembangkan bakatnya dalam
berbagai lapangan.
Kematangan diakibatkan oleh perkembangan
internal anak, berupa pertumbuhan syaraf atau fisiologis tidak dapat
dipengaruhi banyak oleh faktor-faktor dari luar. Oleh karena itu, bahan
pelajaran harus disesuaikan dengan usia mental anak. Di ketahui bahwa
anak-anak berlainan kemampuan mentalnya. Memberikan bahan yang sama
kepada anak yang tinggi dan rendah inteligensinya pasti merugikan anak.
Harus diupayakan berbagai usaha dan strategi pembelajaran untuk
memenuhi tuntutan perbedaan individu anak-anak tersebut, sehingga bahan
pelajaran yang diberikan menurut sequence (urutan) yang sesuai dengan kesanggupan anak.
Untuk itu, keharusan bagi setiap guru
untuk mengetahui taraf pertumbuhan dan perkembangan (kematangan) anak
dalam proses belajar mengajar adalah mutlak. Guru harus menjaga taraf
kematangan dan taraf kesediaan siswa pada setiap proses belajar dan pada
setiap pengalaman yang ingin dipelajarinya. Di samping itu. Guru harus
mengajar siswa sesuai dengan kematangan jasmani, akal, dan emosi siswa.
0 komentar:
Posting Komentar